Home Hukum Empat Terpidana Kasus Suap Walikota Bekasi Dieksekusi ke Lapas Sukamiskin

Empat Terpidana Kasus Suap Walikota Bekasi Dieksekusi ke Lapas Sukamiskin

KLIKTARGET.ID – Empat terpidana kasus perkara suap terkait pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan di Pemerintahan Kota Bekasi, Jawa Barat, dieksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Lapas Suka Miskin. Mereka adalah orang yang menyuap Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi.

“Jaksa eksekutor KPK Eva Yustiana telah selesai mengeksekusi terpidana Lai Bui Min dan kawan-kawan selaku penyuap Wali Kota Bekasi dengan cara memasukkan ke Lapas Sukamiskin Bandung,” ucap Pelaksana Tugas (Plt.) Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan resminya, Rabu (6/7/2022).

Lebih lanjut Ali mengatakan, empat terpidana tersebut, yaitu Direktur PT ME Ali Amril, pihak swasta Lai Bui Min, Direktur PT KBR Suryadi Mulya, dan Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin.

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung dalam putusan pada hari Senin (6/6) telah memvonis masing-masing terhadap Ali Amril selama 16 bulan penjara ditambah denda Rp150 juta, Lai Bui Min selama 2 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta.

Lalu, Suryadi Mulya selama 2 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta dan Makhfud Saifudin selama 2 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta.

Dalam kasus itu, KPK juga telah menetapkan lima tersangka lainnya sebagai penerima suap, yakni Rahmat Effendi, Camat Jatisampurna Wahyudin, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPMPTSP) Kota Bekasi M Bunyamin, Lurah Jati Sari Mulyadi alias Bayong, dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Bekasi Jumhana Lutfi.

Dalam dakwaan Rahmat Effendi, Lai Bui Min disebut memberikan suap sebesar Rp4,1 miliar terkait pengadaan lahan untuk pembangunan polder 2022 di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Sementara itu, Makhfud Saifudin memberikan suap sejumlah Rp3 miliar terkait dengan pengurusan ganti rugi lahan SDN Rawalumbu I dan VIII.

Suryadi Mulya memberikan suap sebesar Rp3,35 miliar terkait pengadaan lahan pembangunan Polder Air Kranji, sedangkan Ali Amril memberikan suap senilai Rp30 juta karena Rahmat Effendi telah memberikan persetujuan sehingga Ali Amril mendapatkan perpanjangan kontrak pekerjaan pembangunan gedung teknis bersama Kota Bekasi pada tahun 2021 sekaligus mendapatkan pekerjaan lanjutan pada tahun 2022. (*)