TARGET.ID – Proses Pemilihan Rektor Universitas Lampung (Unila) sedang berlangsung. Dari 8 Bakal Calon Rektor Unila, nama Prof Ir Suharso SSi PhD disebut-sebut sebagai calon terkuat.
Namun, beberapa hari menjelang pemilihan, ia diserang isu pemalsuan data calon rektor terkait pengalaman organisasi, yakni dalam hal kepengurusan di Nahdlatul Ulama.
Benarkah Prof Suharso memalsukan data sebagai pengurus NU untuk menjadi Calon Rektor Unila?
Berdasarkan penelusuran TARGET.ID, Prof Suharso tidak mencantumkan soal kepengurusan NU dalam pengajuan Curriculum Vitae atau Daftar Riwayat Hidup Calon Rektor Unila.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Prof Suharso ketika dikonfirmasi TARGET.ID melalui telepon, Rabu (21/12/2022). “Saya tidak pernah mencantumkan sebagai pengurus PWNU dalam pencalonan saya,” ujarnya.
Meski tidak mencantumkan dalam CV, Prof Suharso mengakui dirinya termasuk keluarga besar NU. “Saya pernah menjadi pengurus NU ketika masih kuliah dulu,” ungkapnya.
Dalam CV resmi untuk pencalonan rektor, Prof Suharso mencatatkan sejumlah pengalaman organisasi.
Di antaranya, semasa mengikuti pendidikan di Unila, pernah menjadi Ketua Senat Fakultas MIPA dan juga Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi.
Di luar kampus, pengalaman organisasi di antaranya di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
ISU UNJUK RASA
Informasi yang diperoleh TARGET.ID, bertepatan dengan hari-H pemilihan Calon Rektor Unila dalam Rapat Senat Tertutup pada Kamis 22 Desember 2022, sekelompok massa akan menggelar aksi unjuk rasa di Tugu Adipura, Kota Bandar Lampung.
Dalam undangan yang disebar ke berbagai media baik cetak, online, maupun elektronik, disebutkan salah satu isu yang diangkat dalam aksi tersebut yaitu dugaan pemalsuan data kepengurusan PWNU Lampung masa khidmat 1992-1997 yang telah digunakan Prof Suharso dalam pencalonan Rektor Unila.
Namun, dari penelusuran TARGET.ID, data yang diajukan Prof Suharso dalam pencalonan rektor tidak menyebutkan soal kepengurusan PWNU Lampung.
Meski demikian, Prof Suharso sejatinya adalah kader NU. Ia bukannya tidak pernah menjadi pengurus NU. Ia merupakan keluarga besar NU.
Dalam pertemuan di kediaman salah satu tokoh NU KH Marzuki di Kota Bandar Lampung, Rabu, diketahui Prof Suharso pernah menjadi pengurus NU Tanjungkarang Pusat.
“Kalau tidak salah sekitar 1992, di tempat ini, dibentuk kepengurusan NU Tanjungkarang Pusat. Waktu itu bersama beberapa orang di antaranya Pak Muhayat,” kata KH Marzuki dalam pertemuan tersebut.
Dalam waktu dua hari, cerita KH Marzuki, dibentuk komposisi dan personalia kepengurusan tanfidziyah dan syuriah. “Beliau ini, Pak Suharso, sebagai Wakil Sekretaris NU Anak Cabang (Ranting) Wilayah Kecamatan Tanjung Karang Pusat ,” ujarnya.
“Ingat betul saya dengan Pak Suharso ini. Dulu di sebut Si Kurus. Jadi, beliau ini memang betul pernah jadi pengurus NU,” jelasnya.
JELANG PEMILIHAN
Sebanyak delapan bakal calon rektor mengikuti salah satu tahapan pemilihan, yakni penyampaian visi, misi, dan program kerja di hadapan sivitas akademika Unila.
Delapan bakal calon rektor itu adalah (urutan sesuai huruf awal nama):
- Prof Dr dr Asep Sukohar SKed MKes
- Dr Ayi Ahdiyat SE MBA
- Prof Dr Hamzah SH MH
- Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani DEA IPM
- Dr Marselina SE MPM
- Prof Dr Muhadi MSi
- Dr Nairobi SE MSI
- Prof Ir Suharso SSi PhD
Agenda selanjutnya dari pemilihan rektor ini adalah:
- 22 Desember 2022: Penyampaian visi, misi, dan program kerja dalam Rapat Senat Unila dihadiri pejabat Kemendikbudristek.
- 22 Desember 2022: Penilaian dan Penetapan Calon Rektor dalam Rapat Senat Tertutup Unila dihadiri pejabat Kemendikbudristek.
- 23 Desember 2022: Penyampaian 3 nama Calon Rektor Unila kepada Kemendikbudristek.
- 23 Desember 2022: Pengumuman 3 Calon Rektor Unila.
- 23-27 Desember 2022: Sosialisasi Calon Rektor Unila
- 28 Desember 2022 – 6 Januari 2023: Pemilihan Calon Rektor Unila dalam Rapat Senat Tertutup bersama Kemendikbudristek.
- H+1 Pemilihan: pengiriman hasil pemilihan Calon Rektor Unila.
- Januari 2023: Penetapan dan pelantikan Rektor Terpilih oleh Kemendikbudristek.(*)