KLIKTARGET.ID – Kasus operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah pejabat Universitas Lampung (Unila) dan satu dari pihak swasta, dalam kasus suap penerimaan mahasiswa baru masih berlanjut.
Pihak KPK melalui Deputi Penindakan KPK, Karyoto, menyatakan dari kasus itu masih banyak penyuap yang belum ditangkap. Kemudian juga terkait beberapa orang dosen dan staf Unila yang juga ditangkap masih dalam pemeriksaan.
Karyoto menyatakan perihal uang yang diberikan oleh tersangka Andi Desfiandi sebesar Rp150 juta, sementara uang yang disita hampir Rp5 miliar, artinya masih banyak penyuap yang belum ditangkap.
“Seperti yang rekan-rekan tahu, penindakan kasus OTT di Unila baru berjalan dua hari. Kalau sudah OTT pasti ‘anak-anaknya’ banyak,” ungkap Karyoto dalam pernyataan resminya yang dikutip pada Senin (22/8/2022).
Upaya lainnya juga masih dilakukan, dan mungkin dalam dokumen-dokumen yang akan diterima akan ditemukan siapa saja yang terlibat dan menyuap.
Pasalnya, tarif masuk Unila sebesar Rp150-350 juta dan jumlah uang yang didapat hampir Rp5 miliar, berarti kemungkinan harganya bervariasi dan tidak hanya dari satu orang.
Sebelumnya dalam OTT yang dilakukan KPK, sedikitnya terdapat 10 orang yang diperiksa yakni Rektor Unila Karomani, Wakil Rektor I Heryandi, Ketua Senat Muhammad Basri, Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Budi Sutomo.
Kemudian, Dosen Unila Mualimin, Dekan Fakultas Teknik, Helmy Fitriawan, Ajudan Karomani Adi Triwibowo, dan Andi Desfiandi. Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Asep Sukohar serta Staff Warek 1 Tri Widioko juga ikut diperiksa. (*)
