Home Politik Pangi Chaniago: Selera Calon Presiden Berubah, Masyarakat Suka Sosok Tegas & Berwibawa

Pangi Chaniago: Selera Calon Presiden Berubah, Masyarakat Suka Sosok Tegas & Berwibawa

"Perubahan selera masyakarat dalam memilih calon presiden berubah. Sebelumnya masyarakat lebih suka figur yang perhatian, dekat, dan mampu mengatasi masalah yang mendesak." Pangi Syarwi Chaniago: CEO, pendiri dan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting. (red)

KLIKTARGET.ID – Perubahan selera masyakarat dalam memilih calon presiden berubah. Sebelumnya masyarakat lebih suka figur yang perhatian, dekat, dan mampu mengatasi masalah yang mendesak.

Namun masyarakat kemungkinan jenuh dengan sosok pemimpin yang sederhana dan ingin tokoh yang gagah berwibawa pada Pemilu 2024. Hal itu diungkapkan analis politik Pangi Syarwi Chaniago yang juga CEO dan pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting dalam keterangannya pada Senin (4/7/2022).

Menurutnya, dari hasil survei yang dilakukan lembaganya, sementara ini ada tiga nama terdepan dan populer, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. “Masyarakat juga (dalam survei) bosan dengan sosok yang sederhana dn merakyat, dan bisa saja ganti selera untuk mengobati kerinduan masa lalu,” terusnya.

Dalam survei juga, beberapa nama mencuat sebagai Wakil Presiden. Antara lain Sandiaga Uno, Riwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir.

“Prabowo, Ganjar maupun Anies memiliki kelebihan, salah satunya memiliki jabatan di pemerintahan sehingga prestasi mereka bisa dilihat dan direkam masyarakat,” papar Chaniago lagi.

Ia lalu menyoroti temuan data yang menunjukkan hubungan antara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan peluang Ganjar di Pilpres 2024.

Menurut data, apabila tingkat kepuasan masyarakat tinggi terhadap kinerja Jokowi, maka ini akan berdampak positif pada peluang Ganjar dan ini berlaku sebaliknya.

“Kalau kepuasan terhadap Pak Jokowi rendah, maka yang akan tergerus itu PDI Perjuangan dan Ganjar juga tidak akan terlalu populer. Karena Ganjar dianggap kelanjutan dari Pak Jokowi,” pungkasnya. (red)