BANDARLAMPUNG, TARGET.ID– Pilgub Lampung akan menjadi lebih seru dan berwarna jika muncul pasangan lain yang bisa melawan Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela. Bukan melawan kotak kosong.
Sejauh ini, ada dua figur yang kuat untuk melawan Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela, yakni Arinal Djunaidi dan Herman HN.
Sayangnya, langkah Herman HN berhenti di tengah jalan ketika partainya, Nasdem, malah memilih Rahmat Mirzani.
Sedangkan Arinal Djunaidi, meski sudah mendapat rekomendasi dari Golkar, kabar terkini menyebutkan ia akan ditarik untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun demikian, menjelang pendaftaran pasangan calon ke KPU Lampung 27-29 Agustus 2024, masih banyak kemungkinan bisa terjadi. Bisa saja muncul kejutan di detik-detik terakhir.
Jika rakyat Lampung tidak mengharapkan Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela melawan kotak kosong, maka ada beberapa alternatif yang memungkinkan.
Alternatif pertama, Golkar tetap memajukan Arinal Djunaidi sebagai calon gubernur dan berkoalisi dengan PDIP dan menempatkan Umar Ahmad sebagai calon wakil gubernur.
Alternatif kedua, Golkar tetap memajukan Arinal Djunaidi sebagai calon gubernur dan berkoalisi dengan PAN dan menempatkan kader PAN sebagai calon wakil gubernur.
Alternatif ketiga, jika Golkar tetap memajukan Arinal Djunaidi sebagai calon gubernur dan berkoalisi dengan PDIP dan PAN. Calon wakil gubernur bisa dari PDIP atau dari PAN.
Alternatif keempat, jika Golkar bergabung ke kubu Rahmat Mirzani, maka Arinal Djunaidi mundur dari bursa pencalonan. Pada kondisi ini, PDIP dan PAN bisa berkoalisi dan mengusung pasangan calon lain. Bisa saja Herman HN keluar dari zona nyaman dan berpindah partai dari Nasdem ke PAN, sehingga terbentuk pasangan Herman HN-Umar Ahmad.
Keempat alternatif itu menjadi pupus jika saja Golkar dan PAN, atau bahkan PDIP, bergabung mengusung Rahmat Mirzani. Pada kondisi ini, mau tidak mau, suka tidak suka, rakyat Lampung akan disuguhi kotak kosong dalam Pilgub nanti.*