KLIKTARGET.ID – Pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencecar ajudan rumah tangga (ART) dan ajudan Irjen Ferdy Sambo dengan sejumlah pertanyaan mengenai peristiwa penembakan, termasuk menguji kembali hasil pemeriksaan dari sejumlah pihak lainnya.
Hal itu dilakukan pihak Komnas HAM dalam proses pemeriksaan terhadap mereka.
“Semua peristiwa yang terekam dalam berbagai keterangan sebelum-sebelumnya, yang juga terekam dari temuan-temuan kami baik dari Jambi, maupun yang kami peroleh dari berbagai pihak yang sudah memberikan keterangan kepada Komnas HAM,” kata Anam.
Namun Anam tidak mengungkapkan para ART dan satu ajudan yang diperiksa, berada atau tidak di rumah dinas Ferdy Sambo saat penembakan terjadi.
“Semua orang yang memang dalam konstruksi peristiwa yang terjadi dalam konteks meninggalnya Brigadir J, itu kami mintai keterangan,” kata dia.
Sejauh ini sejumlah temuan telah diperoleh Komnas HAM dari hasil pemeriksaan kepada keluarga Brigadir J, istri dan ajudan Ferdy Sambo hingga tim Puslafor dan Siber Polri.
Salah satunya Putri, Bharada E dan Brigadir J ternyata menjalani tes PCR bersama di rumah pribadi Ferdy Sambo yang masih berada di Duren Tiga, Jakarta Timur. Tes PCR mereka lakukan beberapa waktu sebelum peristiwa penembakan itu terjadi.
Kemudian, sesaat sebelum peristiwa penembakan terjadi, Brigadir J dan Bharada E masih bercengkrama, tertawa bersama dalam sebuah momen para ajudan Ferdy Sambo sedang berkumpul bersantai. Namun Anam tidak menjelaskan secara detail kronologi waktu tertawa bersama yang terlebih dahulu atau tes PCR, sebelum peristiwa berdarah itu.
Terkait luka di jenazah Brigadir J, Komnas HAM sudah mengantongi sejumlah hal, salah satunya karakter luka, namun hal itu belum dijelaskan secara detail. (*)