Home Headline News Wartawati Tempo Diteror Kepala Babi, Juru Bicara Istana Presiden Bilang “Dimasak Saja”

Wartawati Tempo Diteror Kepala Babi, Juru Bicara Istana Presiden Bilang “Dimasak Saja”

Wartawati Tempo, Francisca Christy Rosana, dikirim paket berupa kepala babi dari orang tak dikenal.

TARGET.ID – “Dimasak saja.” Itu kalimat yang dilontarkan Kepala Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi ketika ditanya mengenai teror kepala babi terhadap wartawati Tempo Francisca Christy Rosana, Jumat (21/3/2025) malam.

Fransisca adalah seorang hos dari podcast Bocor Alus Politik Tempo. Ia dikirimi paket berisi kepala babi yang kedua telinganya sudah dipotong.

Pernyataan Hasan Nasbi “dimasak saja” memantik kecaman dari banyak orang, seolah menganggap enteng teror kepala babi tersebut.

Hasan Nasbi kemudian menjelaskan pernyataannya. Ia mengatakan setuju dengan sikap Francisca yang menanggapi teror itu dengan candaan pula, yakni mengaku lain kali akan memasak kepala babi tersebut lebih enak.

“Justru saya setuju dengan Francisca menyikapi teror itu. ‘Kan Fransisca merecehkan teror itu sehingga tujuan si peneror enggak kesampaian kan. Ya berarti kan salah orang itu, berarti kan enggak sampai itu,” kata Hasan.

Hasan mengaku, ia jarang setuju dengan Tempo. Namun kali ini, ia setuju dengan respons yang dibuat Cica agar tidak memperkuat teror. Dengan begitu kata Hasan, peneror akan kehabisan akal dan stres karena niatnya tak tersampaikan.

“Menurut saya kalau dilecehkan begitu, kan si pelaku tujuannya nya enggak sampai. Saya rasa kalau sekaligus dimasak, jedot-jedotin kepala itu si peneror. ,Ya gimana, gagal deh,” ucap Hasan.

Menurut Hasan, cara merespons Cica termasuk elegan. Respons terhadap teror semacam itu pernah terjadi pada peristiwa bom Thamrin 2016 silam.

Reaksi publik terhadap teror kala itu tidak menunjukkan ketakutan. Warga cuek saja membanjiri area bekas bom. Bahkan ada yang berjualan sate, gorengan, hingga kopi kemasan.

Hasan menilai, semua pihak yang memiliki konsen yang sama bahwa teror semacam mengirimkan paket berisi kepala babi, sudah ketinggalan zaman. Oleh karenanya, ia pun menanggapi teror itu dengan candaan “dimasak saja”.

Ia pun menampik pernyataannya justru mengecilkan kebebasan pers alih-alih peneror. Dirinya mendorong Tempo untuk melaporkan teror ke aparat penegak hukum dan mendorong penegak hukum untuk menindaklanjutinya.

“Kita kan enggak tahu urusan mereka dengan siapa. Tapi yang diminta tanggapan Istana. Makanya saya merasa ya proporsional saja menjawabnya. Menurut saya kalau dilaporkan ke polisi, polisi harus cari tahu tuh siapa yang mengirimkan itu. Tapi dari sisi kita, kita kan enggak tahu apa-apa. Dari sisi si wartawan Tempo itu sudah benar,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Redaksi Tempo mendapat kiriman seonggok kepala babi dengan kondisi kedua telinganya terpotong melalui paket dari orang tak dikenal.

Kepala babi itu dibungkus dengan kardus, styrofoam, dan plastik. Tidak ada surat yang mengiringi paket, hanya sebuah kata “Cica” — mengacu pada seorang jurnalis dan host sinar Bocor Alur Politik Tempo, Francisca Christy Rosana alias Cica.

Adapun paket diterima pihak keamanan kantor pada Rabu (19/3/2025), dan baru diterima Cica pada Kamis (20/3/2025) sore, sekembalinya dari liputan.

Saat dibuka, bau busuk menyebar. Redaksi Tempo lantas membawanya ke luar ruangan, karena khawatir membahayakan.

Setelah dibuka, tampak kepala babi yang masuk terbungkus plastik lekat-lekat.

“Nah di kantor dibuka, baunya menyengat. Sehingga itu dibawa ke luar, lalu dibuka. Ya itu isinya kepala babi,” kata Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat.***