
TARGET.ID – Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, membantah kabar yang beredar bahwa oknum TNI yang mengelola tempat perjudian sabung ayam di Way Kanan rutin melakukan setoran ke berbagai pihak, termasuk oknum Polsek Negara Batin.
“Tudingan bahwa ada setoran sejumlah uang itu merupakan asumsi tak mendasar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Kapolda Helmy Santika di Bandar Lampung, Jumat (21/3/2025).
Helmy Santika meminta pihak yang menyebar isu terhadap anggotanya yang telah gugur dalam menjalankan tugas tersebut agar menunjukkan bukti yang ada.
Sebelumnya diberitakan, tiga anggota Polri tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, 17 Maret 2025.
Ketiga anggota polisi itu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus, Briptu (anumerta) Ghalib.
Dua oknum TNI, yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, diduga sebagai pelaku penembakan.
Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengungkapkan bahwa ada uang yang mengalir ke oknum di tingkat Polsek dan Koramil. Ada bagi-bagi duit haram.
“Sudah satu tahun bagi-bagi duit. Ada duit dikasih, Polsek-Koramil. Pembagian saya tidak tahu. Ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun,” kata Eko di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/3/2025).
Bahkan, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto, mengatakan, oknum TNI yang diduga pelaku penembakan, Peltu Lubis, disebut berteman baik dengan Kapolsek Negara Batin AKP Lusiyanto.
Jika Peltu Lubis mau buka gelanggang judi, ia minta izin dulu ke Lusiyanto. Jawabannya adalah: “yang penting harus aman”. Nah, kata “aman” yang dimaksud adalah sentoran uang. “Jadi, memang ada setoran uangnya,” kata Kolonel Yogi.
Bersikap Terbuka
Kapolda Helmy Santika menyatakan tetap bersikap terbuka dan siap menindak seluruh pihak jika memang terbukti ada yang menerima setoran dari aktivitas judi sabung ayam.
“Saya menanggapi bahwa ini ‘kan asumsi. Kalaupun ada, kita tidak menutup diri untuk memproses itu. Bahkan, sebagai wujud keseriusan Polri terhadap hal ini, dari Bidpropam Polri, Irwasum Polri, semuanya sudah turun untuk melakukan pengecekan, melakukan pendalaman,” ungkapnya.
Helmy menegaskan, terlepas dari benar tidaknya tudingan setoran judi sabung ayam tersebut, namun insiden di Way Kanan merupakan masalah kemanusiaan yang harus diselesaikan hingga tuntas.
“Kalau tidak ada, ya kita bilang tidak ada. Tapi, kalau misalkan ada tentunya ini akan dilakukan tindakan. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk bisa menindak anggotanya yang terbukti yang melakukan pelanggaran-pelanggaran,” katanya.
“Begitu pun disana disebutkan bahwa baik Koramil, maupun Polsek menerima, kalau memang iya langsung ditindaklanjuti dan saya yakin dari TNI juga akan melakukan penindakan kalau memang benar,” ujar Helmy.
Lebih lanjut, Helmy meminta masyarakat untuk tidak tergiring oleh opini atau isu-isu yang beredar di sosial media yang belum tentu kebenarannya.
“Banyak sekali isu-isu, cerita-cerita, narasi-narasi yang beredar. Berita yang menyamarkan yang membuat orang menjadi bias atau mengalihkan pandangannya, fokusnya tidak lagi melihat kepada pokoknya yaitu penembakan,” tuturnya.
“Kalaupun ada setoran, tidak menghilangkan fakta bahwa terjadi penembakan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia, ini adalah persoalan kemanusiaan,” katanya.***