KLIKTARGET.ID – Harga komoditas sayur mayur di Lampung Barat, seperti tomat, kubis, sawi, cabai, wotel, buncis hingga terong, terpantau sedang naik sejak beberapa hari lalu. Meski demikian, petani masih kebingungan karena harga pupuk yang juga terus naik.
Para petani sayuran di wilayah Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, dan di Desa Hanakau, Kecamatan Sukau, pada Minggu (18/9/2022) mengatakan, bukan saja harganya yang naik, namun pupuk juga sulit didapatkan.
Kuota pupuk subsidi juga dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan petani, sehingga mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya mencapai Rp1 juta per sak dari sebelumnya sekitar Rp800 ribu.
“Pupuk jenis mutiara naik drastis dari sekitar Rp800 ribu sekarang sampai Rp1 juta satu sak nya,” ungkap Sugirno (45), petani sayuran di Desa Hanakau.
Hal itu diamini Siti Makrifah (44), petani sayuran di Kelurahan Balik Bukit. Menurutnya, petani belum bisa senang karena harga naik, karena harga pupuk dan obat-obatan juga ikut naik.
“Harga obat-obatan tanaman juga naik sampai 20 persen,” keluh Siti.
Kenaikan harga pupuk non subsidi dibenarkan para penjual yang ada di wilayah Kecamatan Sukau. Jumlah pupuk yang ada juga tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan kelompok petani yang sudah didaftarkan, sehingga petani harus membeli pupuk non subsidi.
Adapun harga-harga sayur mayur di Lampung Barat per kilogramnya kini adalah:
Kubis dari sebelumnya Rp2.700 kini naik Rp3.500.
Sawi dari Rp2.000 menjadi Rp3.000.
Tomat dari Rp1.200 menjadi Rp2.800 ribu.
Cabai dari Rp35-40 ribu menjadi Rp40-70 ribu.
Wortel dari Rp1.500 menjadi Rp2.500.
Buncis dari Rp5.000 menjadi Rp7.000.
Terong dari Rp2.000 menjadi Rp4.000. (*)