KLIKTARGET.ID – Setelah terkonfirmasi satu kasus Cacar Monyet (Monkeypox) di Indonesia yang terjadi pada seorang pria 27 tahun di DKI Jakarta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memaparkan data terbaru kasus cacar monyet di Indonesia.
Menurut data IDI, kini terdapat 23 suspek pasien cacar monyet, namun 21 di antaranya sudah dikategorikan discarded.
Pasien pertama yang sudah terkonfirmasi cacar monyet itu menurut IDI sempat melakukan perjalanan ke luar negeri. Gejalanya berupa demam, pembesaran kelenjar limfe, dan ruam-ruam di area muka, telapak tangan, kaki, dan sekitar alat genital.
Ketua Satgas Monkeypox IDI dr. Hanny Nilasari, SpKK mengatakan, gejala berupa lesi pada suspek-suspek cacar monyet di Indonesia kini tidak secara kuat mengindikasikan cacar monyet. Sebab, gejala yang ditemukan mirip dengan cacar air, atau infeksi kulit biasa akibat bakteri.
“Dari 23 kasus supek belum dilakukan penyisiran lesi itu betul-betul menyerupai lesi monkeypox yang klasik,” ungkap Hanny dalam pernyataan resminya yang dikutip pada Minggu (28/8/2022).
“Masih banyak sekali kasus-kasus yang memang terduga monkeypox, tapi manifestasi klinisnya adalah infeksi kulit biasa yang lain (seperti) karena infeksi virus cacar air, kemudian juga folikulitis atau bioderma yang kita sebut infeksi bakteri biasa. Ini tidak mengindikasikan ini adalah suatu kasus infeksi monkeypox,” pungkasnya.
Lebih lanjut, ia menganjurkan warga RI untuk melakukan upaya pencegahan cacar monyet yakni dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan penerapan protokol kesehatan.
Kemudian, hindari kontak langsung dengan orang yang mengalami gejala serupa cacar monyet. Periksakan diri jika mengalami gejala serupa cacar monyet setelah melakukan perjalanan dari negara yang juga melaporkan kasus cacar monyet. (*)