KLIKTARGET.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merilis isi 20 buah CCTV dari 27 titik yang menggambarkan detik demi detik kejadian sebelum meninggalnya Brigadir J.
Menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, dari CCTV itu tergambar kejadian sebelum peristiwa baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Berikut gambaran suasana di TKP dari waktu ke waktu menurut Taufan:
Pukul 10.00 WIB: rekaman pertama memperlihatkan istri Irjen Ferdy Sambo berangkat dari Magelang bersama rombongan dengan menaiki dua buah mobil dan satu mobil patwal. Ada Bharada E dan Brigadir J dalam rombongan.
Pukul 15.40: rombongan istri Ferdy Sambo tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Irjen Ferdy Sambo tiba lebih dahulu dari Yogyakarta naik pesawat pukul 15.29 WIB.
“Terllihat ada Bharada E, almarhum Brigadir J, asisten rumah tangga, dan 2 stafnya termasuk ajudan senior,” ujar Taufan dalam keterangan resminya yang dikutip pada Minggu (7/8/2022).
Pukul 15.43: istri Ferdy Sambo, ajudan, asisten rumah tangga, termasuk Bharada E dan Brigadir J melakukan PCR. Ferdy Sambo sendiri tetap berada di kamar dan tidak terlihat ikut melakukan PCR.
Pukul 16.07 WIB: selesai tes PCR istri Ferdy Sambo dan rombongan (kecuali asisten rumah tangga) pergi ke rumah dinas di Duren Tiga.
“Beberapa menit kemudian Ferdy Sambo terlihat meninggalkan rumah pribadi namun arahnya tidak menuju rumah dinas bersama ajudan dan motor patwal yang sama.”
Namun, lanjut Taufan, baru beberapa menit berjalan, motor patwal dan mobil berhenti.
“Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (istri Ferdy Sambo) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah ini (penembakan),” ujar Taufan.
Dari rekaman CCTV terlihat mobil Irjen Ferdy Sambo dan motor pengawal berusaha berbalik namun kesulitan karena jalan yang sempit, sehingga Ferdy Sambo berlari ke rumah dinas.
Tidak berapa lama istri Ferdy Sambo kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis.
“Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV nya sangat clear, kualitas tinggi,” papar Taufan.
Setelah itu ada mobil provost, macam-macam sampai ada mobil yang bergerak ke rumah sakit.
Brigadir J sempat telepon Vera
Menurut Taufan, beberapa menit sebelum baku tembak terjadi, Brigadir J sempat menelepon kekasihnya yang bernama Vera sekitar pukul 16.31 WIB.
“Brigadir J sempat bilang sebentar-sebentar, lalu berpindah tempat karena terlalu banyak suara di situ. Karena di situ kumpul teman-teman yang lain, ngobrol-ngobrol ketawa-ketawa sehingga dia (Brigadir J) bergeser,” ujar Taufan lagi.
Saat menelepon itu Brigadir J masih di rumah pribadi, setelah itu baru ke rumah dinas. Para ajudan dan staf juga masih duduk di rumah pribadi menunggu istri Ferdy Sambo bersiap.
Meski sudah mengumpulkan berbagai visual dari CCTV, pihaknya menurut Taufan masih kesulitan mengungkap peristiwa yang terjadi di dalam rumah dinas karena CCTV yang ada di rumah sudah tidak berfungsi. (*)