KLIKTARGET.ID – Masyarakat kini kian akrab dengan cara memasak tanpa api. Sebab kini ada program konversi ke kompor induksi yang berbasis listrik, ribuan warga telah menerima manfaatnya.
Salah satunya adalah Jro Kesumawati, perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pantai Mertesari, Sanur, Bali yang mengisahkan pengalamannya menggunakan kompor induksi.
“Lebih praktis, cepat, hemat, dan enak. Mudah membersihkan, cukup pakai tisu saja,” ujar perempuan yang sehari-hari membuka warung makanan itu dalam keterangannya kepada media, yang dikutip Sabtu (16/7/2022).
Kesumawati mengaku, ia dan pelaku UMKM lain yang menggunakan kompor induksi juga senang karena penggunaannya sulit, cukup sekali penjelasan langsung bisa menggunakan. Panas yang dihasilkan juga tidak seperti kompor gas.
Selama ini Kesumawati mengaku menggunakan dua tabung gas di warung dan tiga tabung di rumahnya. Dengan kompor listrik, ia mengaku bisa menghemat sehingga usaha warungnya bisa lebih berkembang.
Senada dengan Kesumawati, I Ketut Sukra yang berprofesi sebagai pedagang asongan juga mengaku senang setelah mencoba kompor induksi selama tiga bulan. Semenjak menggunakan kompor induksi ia mengaku tak pernah lagi memberi elpiji.
Program kompor induksi itu diinisiasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak Maret 2022. Sedikitnya sudah ada 10 desa percontohan di Bali. Yakni Desa Renon, Desa Panjer, Desa Sesetan, Desa Pedungan, Desa Pemogan, Desa Serangan, Desa Sidakarya, Desa Sanur Kauh, Desa Sanur, dan Desa Sanur Kaja.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program konversi dilakukan sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi beban negara atas impor gas yang tiap tahun naik.
“Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor LPG dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi LPG ini,” ungkap Darmawan dalam keterangan resminya, Sabtu (16/7/2022). (*)