KLIKTARGET.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan Rusia akan hadir dalam KTT G20 di Bali, Indonesia, pada November 2022 mendatang. Meski menyatakan mendukung penyelenggaraannya, kedatangan Putin sendiri masih tentatif.
“Kami mendukung upaya Indonesia dan Presiden secara pribadi untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan pertemuan KTT G20 tahun ini,” ungkap Putin dalam pernyataan pers resminya, Jumat kemarin.
Lebih lanjut Putin mengaku sudah menerima undangan KTT G20 yang disampaikan penasihat pemerintah Rusia Yuri Usakhov. Terkait undangan itu, pemerintah Rusia menyambutnya dengan positif.
Sebelumnya,Presiden Joko Widodo telah bertemu Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia pada Kamis (30/6/2022) kemarin. KTT G20 tentu menjadi topik yang banyak dibahas karena hasil pertemuan Jokowi dan Putin itu sangat ditunggu-tunggu. Apalagi diketahui juga kehadiran Putin sempat menuai penolakan dari banyak negara yang akan hadir.
Hal itu karena masih berlangsungnya invasi Rusia ke negara pecahannya Ukraina yang sudah berlangsung sejak beberapa waktu belakangan. Banyak negara yang mengecam perang yang terjadi, dan meminta Rusia segera menghentikannya.
Setelah memosisikan diri di tengah-tengah kedua negara, Jokowi juga sudah menyambangi Ukraina dan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy dan menjelaskan bahwa konstitusi Indonesia mengamanatkan tentang perdamaian dunia. Maka dari itu Indonesia mengundang Ukraina dan Rusia agar bisa menjadi momentum gencatan senjata.
Jokowi sendiri dalam laman instagramnya menyampaikan bahwa, konteks kunjungannya adalah membawa misi perdamaian ke Kyiv dan Moskow. Meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, namun penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka
“Kabar baiknya, pihak Rusia akan menjamin keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Saya menghargai Presiden Putin yang menyampaikan jaminan keamanan dan tentu saja itu sebuah berita yang baik,” ungkap Jokowi.
Indonesia ditegaskan Jokowi tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki. (red)